Mengawali blog ini sebenarnya cuma untuk membantu mengingatkan saja, karena memang kadang suka lupa kalo tidak ditulis.
Dulu sebelum bertemu dengan hidroponik, saya berkeinginan untuk bisa menanam tanaman apapun yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan sendiri tinggal metik saja di kebun.
Tetapi lahan yang saya punyai cuma seuprit alias kecil. jadi mikir lagi dah untuk punya keinginan yang berlebihan.
Modal lahan mepet tersebut akhirnya memancing rasa ingin tahu saya untuk mencari informasi cara mengoptimalkan lahan yang kecil untuk menanam tanaman.
Bertemulah saya dengan yang namanya hidroponik. Metode penanaman tanpa media tanah.
Terus pake apa donk ?
Hidroponik salah satu metode yang menggunakan media tanam selain tanah, misalnya : sekam bakar, perlite, cocopeat, rockwoll, dan masih banyak media lainnya.
Saya coba baca beberapa blog dan buku tapi tetap masih bingung kalo belum di aplikasikan dan di praktekkan. kemudian saya beranikan diri untuk mencoba nyemplung praktek dan mengaplikasikan metode2 hidroponik yang saya baca sebelumnya, akan tetapi karena terbatasnya dana juga akhirnya timbullah aksi hemat hidroponik ala dodo ( nama panggilan saya ).
Cara yg menurut saya saat ini paling mudah ya Deep water culture atau metode air menggenang. Nanti akan saya jelaskan di tulisan saya yang lain mengenai metode tanam di hidroponik.
Oke saat nya aksi hemat hidroponik ala dodo
Bahan :
1 baskom + wakul
1 set nutrisi hidroponik ABmix yang sudah di cairkan
media tanam ( kali ini saya pakai sekam bakar yang katanya ga gampang nyerap air biar hemat di campur cocopeat )
Benih tanaman yang sudah siap dipindahkan ke media tanam
Terima kasih
Dodo
